Menu Tutup

Peresmian pelayanan Katarak Center RSUI Banyubening

picture1

Rumah Sakit Umum Islam (RSUI) Banyubening Boyolali yang beralamat di Jalan Raya Waduk Cengklik, Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak ini meresmikan pelayanan Katarak Center Minggu (4/3). Peluncuran dilaksanakan di ruang Poli Spesilais RSUI Banyubening Boyolali yang dihadiri Ketua Yayasan, segenap direksi, dan tamu undangan. Peresmian Katarak Center ini ditandai dengan pelaksanaan operasi katarak kepada 14 pasien dari wilayah Boyolali dan sekitarnya.

Direktur RSUI Banyubening dr. Nurul Fithri Ishvari berharap dengan dibukanya katarak center akan mempermudah dan mempercepat masyarakat dalam mendapatkan penanganan gangguan kesehatan mata yang disebabkan oleh katarak.

“Operasi ini menggunakan teknologi Phaco emulsifikasi atau yang lebih dikenal dengan operasi mata tanpa dijahit. Maka akan memberikan hasil yang optimal dan mempercepat pemulihan paska operasi,” terang Nurul.

Sementara itu, dokter penanggung Jawab Katarak Center RSUI Banyubening Boyolali, dr. Sahilah Ermawati. Sp.M, menjelaskan, di Indonesia diperkirakan terdapat sekitar 210 ribu penderita baru yang muncul setiap tahun. Hampir lebih dari 50 persen kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak.

“Kasus katarak di Boyolali dan sekitarnya sangatlah tinggi. Dari 233 orang usia di atas 40 yang dilakukan secrening di 8 kecamatan di Boyolali dan sekitarnya, ditemukan sebanyak 95 menderita katarak dan menderita PTG 26 orang,”

paparnya.

Dikatakan, kasus katarak bisa ditangani sejak dini. Langkah ini dilakukan agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari karena ada gangguan penglihatan.

“Mereka menjadi lebih produktif dalam hidupnya dan orang tidak berlu takut operasi katarak karena dengan teknologi sekarang operasi katarak bisa dilakukan dengan lebih cepat,”

katanya.
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *